Senin, 20 Desember 2010

Menuju Malaysia dengan Kepala Tegak

Menuju Malaysia dengan Kepala Tegak PDF Print
Monday, 20 December 2010
ImagePAHLAWAN TIMNAS Striker timnas Indonesia, Cristian Gonzales mencium lambang Garuda di kostumnya usai mencetak gol ke gawang Filipina pada laga kedua semifinal Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, tadi malam.


JAKARTA(SINDO) – Tinggal dua laga yang harus dilalui pasukan Merah Putih untuk merengkuh gelar juara Piala AFF pertama kalinya.Malaysia sudah menunggu di partai pamungkas nanti.

Tim Nasional (Timnas) Indonesia memastikan tiket final Piala AFF 2010 setelah menaklukkan Filipina 1-0 pada legkedua semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tadi malam. Secara agregat, Indonesia unggul 2-0 setelah pada pertemuan pertama juga menang 1-0 lewat gol Cristian Gonzales. Dengan dukungan lebih dari 80.000 pencinta Merah Putih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Firman Utina dkk tampil impresif. Pada laga kedua, Cristian Gonzales kembali menjadi pahlawan. Gol berkelasnya pada menit ke-43 bersarang di pojok kanan gawang Filipina yang dijaga Neil Etheridge. Sebelum merobek jala Etheridge, El Locomemiliki tiga peluang emas. Pada menit ke-10, ujung tombak asal Persib Bandung itu lepas dari perangkap offsidedan berha- dapan satu lawan satu dengan Etheridge.

Sayang,kontrol bolanya dapat dibaca oleh kiper Filipina. Kali ini Gonzales mencoba peruntungan lewat headingpada menit ke-20.Tapi, lagi-lagi Etheridge bisa menyelamatkan gawangnya. Gonzales juga tinggal menceploskan umpan silang dari M Ridwan, tetapi tendangannya gagal mengenai bola. Selain Gonzales, Oktovianus Maniani juga turut membombardir lini belakang Filipina. Namun, upaya winger Sriwijaya FC tersebut dapat dimentahkan Etheridge atau barisan pertahanan Filipina. Indonesia gagal memanfaatkan kelebihan pemain setelah gelandang tengah Filipina Christopher Robert Greatwich diganjar kartu merah pada menit ke-85. Keberhasilan lolos ke final disambut sukacita pasukan Merah Putih, termasuk oleh Gonzales.

“Kami sangat senang karena Timnas lolos ke final dengan hasil sempurna. Saya bersyukur karena bisa mencetak gol. Semua ini karena dukungan teman-teman dan masyarakat Indonesia,” ungkap Gonzales selepas laga. Tambahan satu gol pada leg kedua semifinal menempatkan El Loco sebagai top skor sementara Piala AFF 2010 dengan tiga gol. Seandainya pemilik nomor punggung sembilan tersebut berhasil mempertahankan performanya, dia bisa dikatakan sebagai proyek naturalisasi tersukses tahun ini.The Azkals melakukan delapan pemutihan paspor asing. Sial, upaya Filipina mendongkrak prestasi lewat peran punggawa naturalisasi terkubur di semifinal. Namun, torehan Singapura justru lebih mengenaskan.

Mengandalkan amunisi naturalisasi, The Lions–– julukan Singapura––tersingkir di fase penyisihan Grup B. “Untuk top skor tidak terlalu dipikirkan. Sekarang fokus saya adalah bagaimana membawa tim juara. Kami sudah siap menghadapi Malaysia,”ujar El Loco. Pengakuan kekalahan ditunjukkan pelatih Filipina Simon McMenemy. ”Kami mengakui Indonesia bermain sangat bagus. Dukungan suporter juga luar biasa. Intinya,mereka sangat fantastis,” tandas McMenemy. Sukses tadi malam berarti mengantar Merah Putih keempat kalinya lolos ke final Piala AFF.

Merah Putih pertama kali lolos ke final pada 2000.Namun,di final mereka ditaklukkan Thailand dengan skor 1-4. Merah Putih kembali menelan pil pahit pada final keduanya pada 2001 lantaran ditaklukkan Thailand dengan skor 2-4 (2-2). Vonis serupa datang dua tahun kemudian. Timnas lolos ke final setelah menang agregat 5-3 atas Malaysia.Tertinggal 1-2 dari Malaysia pada leg pertama, Merah Putih secara gemilang membalikkan keadaan dengan kemenangan 4-1.Namun, nasib nahas harus diterima Timnas di final.Merah Putih kalah agregat 2-5 dari Singapura. Pemain Timnas Ahmad Bustomi berterima kasih atas dukungan penonton yang luar biasa pada pertandingan tadi malam.

”Dukungan suporter yang luar biasa membuat kami sangat termotivasi. Sukses ini milik seluruh masyarakat Indonesia. Saya bermain untuk mereka. Kami tidak mau euforia dan langsung fokus, bagaimanapun performa Malaysia meningkat,”kata Ahmad Bustomi. Merah Putih akan dijamu Malaysia pada leg pertama final Minggu (26/12). Harimau Malaya–– julukan Malaysia––meraih tiket final setelah menang agregat 2-0 atas Vietnam. Melawan Malaysia, Timnas sebelumnya memiliki catatan bagus karena menang 5-1 pada penyisihan Grup A Piala AFF 2010. Dari lima pertemuan terakhir,Timnas menang tiga kali dan sisanya kalah. ”Kami sangat senang bisa lolos ke final. Setidaknya perjuangan tadi (kemarin) membuahkan hasil positif.Kami siap berangkat ke Malaysia,” kata Oktovianus Maniani.

Bonus Pemain

Atas keberhasilan lolos ke final, bonus kepada pemain sebesar Rp2,5 miliar langsung dikucurkan. Merah Putih sebelumnya sudah menerima bonus Rp500 juta setelah memastikan tiket semifinal. ”Pemain tampil luar biasa.Mereka tetap bertarung selama laga. Tapi, tantangan berikutnya sudah menanti. Bonus Rp2,5 miliar malam ini (kemarin) langsung kami cairkan,” ujar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengisyaratkan akan memberikan bonus kepada Timnas Indonesia yang berhasil melangkah ke final Piala AFF untuk keempat kalinya.

Ditemui di ruang VVIP setelah menonton pertandingan, Presiden SBY terlihat sumringah. ”Nanti ada saatnya,”ujar Presiden sambil mengacungkan ibu jarinya saat ditanya soal penghargaan kepada Timnas. Presiden yang ditemani Ibu Ani Yudhoyono juga memberi pujian atas permainan dan prestasi anak asuhan Alfred Riedl. ”Kita bisa masuk final.Anak-anak kita bermain baik. Serangannya ada. Pertahanannya kuat,” kata Presiden yang didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Namun, Presiden mengingatkan Cristian Gonzales dkk untuk tidak lengah dan segera berkonsentrasi untuk menghadapi Malaysia di laga puncak.

Tidak lupa, Presiden juga mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali mendukung Timnas. ”Tapi jangan lengah, terus berkonsentrasi untuk masuk final bersama Malaysia. Minta doa supaya menang,”tandas Presiden. Laga puncak akan digelar dua kali dengan menggunakan sistem home and away pada 26 dan 29 Desember,masing-masing di Kuala Lumpur dan Jakarta. Selain Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono,ikut juga menyaksikan pertandingan semalam di antaranya Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum,Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, serta jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II seperti Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, serta Menteri Koperasi dan UMKM Syarif Hasan.

Dalam pertandingan semalam, Presiden dan jajaran petinggi pemerintah terlihat bersemangat memberikan dukungan. Saat pemain memasuki lapangan,mereka kompak berdiri untuk memberi dukungan dengan mengangkat dan melambai-lambaikan syal. Penghormatan mereka ini dilakukan sampai lagu Indonesia Raya dinyanyikan. Saat Cristian Gonzales mencetak gol, Presiden langsung berdiri dan melambai-lambaikan tangan.

Tiket Semrawut

Sementara itu, semrawutnya penjualan tiket pada babak semifinal kedua Piala AFF 2010 antara Timnas Indonesia lawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta kemarin diakui ketua panitia penyelenggara lokal, Joko Driyono. Joko menilai, antusiasme masyarakat yang luar biasa membuat pihak panitia harus berbuat di luar standar yang telah ditentukan. Ada keanehan memang dalam jumlah suporter yang ada di dalam stadion dengan jumlah penjualan tiket yang dilakukan pihak panitia.

”Keinginan besar masyarakat untuk menyaksikan Timnas bermain di luar dugaan kami. Dalam hal ini,kami mengambil keputusan yang bersikap insidental untuk mengantisipasi suporter yang mengamuk karena tidak memiliki tiket,” ungkap Joko seusai laga semifinal. ”Tiket awal kami persiapkan sekitar 72.000 lembar, tapi jumlah penonton pertandingan ini mencapai 85.000 orang. Jelas terdapat perbedaan.Itu terjadi karena kami mengeluarkan tiket yang sebenarnya bukan standar tiket asli. Ini semua untuk mengantisipasi amarah suporter yang tidak mendapatkan tiket,” kata Joko, yang juga menjabat CEO PT Liga Indonesia.

Antusiasme masyarakat yang berlebih memang amat terasa sebelum laga semifinal antara Indonesia kontra Filipina berlangsung. Masih banyaknya suporter yang berkeliaran di luar stadion, padahal laga sudah berlangsung, sempat menimbulkan situasi yang kurang kondusif. ”Sebenarnya kami dalam keadaan sulit.Kami yang seharusnya mengatur soal penjualan tiket malah membuat kami mengikuti keinginan publik,”ucap Joko. Terlepas dari kisruh penjualan tiket Piala AFF, keuntungan besar tetap dirasakan panitia penyelenggara.

Tidak tanggung-tanggung, pemasukan yang didapat panitia sejak awal pergelaran Piala AFF mencapai Rp13,5–14 miliar. (wahyu argia/ decky irawan jasri/maesaroh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar