Rabu, 24 November 2010

Archimedes

rchimedes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Archimedes of Syracuse
(Greek: Ἀρχιμήδης)
Archimedes Thoughtful by Fetti (1620)
Archimedes Thoughtful by Fetti (1620)
Lahir c. 287 BC
Syracuse, Sicily
Magna Graecia
Wafat c. 212 BC
Syracuse
Tempat tinggal Syracuse, Sisilia
Bidang Matematika, fisika, Teknik, Astronomi, Penemu
Dikenal atas Prinsip Archimedes, Archimedes' screw, Hydrostatics, Levers, Infinitesimals
Bola dan tabung dimasukkan dalam bak air Archimedes untuk membuktikan bahwa volume dan luas permukaan bola adalah 2/3 dari tabung
Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.

[sunting] Penemuannya

Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes.
Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70.
Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.

Produksi Batu Bara Digenjot hingga 290 Juta Ton

Produksi Batu Bara Digenjot hingga 290 Juta Ton PDF Print
Sunday, 21 November 2010
PEMERINTAH optimistis tahun ini produksi batu bara nasional bakal menembus 290 juta ton,lebih tinggi dari proyeksi awal sebesar 275 ton.


Produksi batu bara nasional hingga kuartal III/2010 mencapai 206 juta ton. Jumlah ini mencapai 75% dari total target selama kurun 2010. “Produksi memang bisa terganggu curah hujan.Tapi, di akhir tahun produksi batu bara bisa mencapai angka 290 juta ton.”ujar Dirjen Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi Kementerian ESDM, Bambang Setiawan. Untuk memenuhi total produksi batu bara selama setahun,pemerintah selalu memasang target realistis. Bambang menuturkan, untuk tahun 2011 target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor pertambangan naik menjadi Rp16,5 triliun. Sementara untuk target produksi batu bara sebesar 326,65 juta ton.

Dari produksi sebanyak itu, pemerintah juga mengalokasikan 78,97 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri.Pada 2009 produksi batu bara nasional mencapai 254 juta ton.Pada 2009 volume ekspor mencapai 198 juta ton, sedangkan untuk kebutuhan domestik hanya mencapai 56 juta ton atau hanya sekitar 22% dari produksi nasional. Dari tahun ke tahun volume ekspor lebih besar dibandingkan pasokan terhadap kebutuhan batu bara domestik.Di sisi lain,terdapat sejumlah kebijakan pemerintah yang mewajibkan para pelaku pertambangan batu bara untuk lebih mementingkan kebutuhan batu bara domestik sebelum diekspor.

Untuk perusahaan,Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), kewajiban ini bahkan dinyatakan di dalam perjanjian PKP2B tersebut,bahwa PKP2B bisa ekspor setelah kebutuhan domestik terpenuhi. Setelah terbitnya UU No 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, penegasan tentang kewajiban mementingkan kebutuhan batu bara domestik atau disebut juga dengan domestic market obligation (DMO) semakin tegas. Lantas, apa yang selanjutnya diperlukan ke depan? Baik pelaku pertambangan batu bara maupun para konsumen dalam negeri perlu komitmen bersama untuk mementingkan produksi batu bara nasional untuk pertama-tama digunakan dalam negeri. Dalam konteks ini, terutama adalah PLTU batu bara dalam negeri sebagai pengguna batu bara terbesar.

Bambang menegaskan, para konsumen batu bara di dalam negeri, khususnya PLTU baik dari PLTU swasta maupun PLTU milik PLN sebelum membangun combustion system atau pembangunan boiler pada PLTU tersebut sebelumnya harus mempertimbangkan dan menggunakan kualitas batu bara yang ada di dalam negeri. Bukan sebaliknya, boiler dibangun dulu setelah itu baru batu baranya dicari. “Kalau mekanismenya seperti ini bakalan repot karena bisa terjadi nantinya hanya sedikit yang bisa memenuhi spesifikasi boilertersebut,’’tuturnya. Sementara Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI) Bob Kamandanu mengatakan, produksi batu bara nasional tahun ini melebihi target yang diberikan pemerintah.

Menurut dia, hingga September produksi batu bara sudah menembus angka 310 juta ton. “Untuk tahun depan kami yakin angka produksi bisa meningkat. Semoga faktor cuaca juga mendukung.” paparnya. (hardani triyoga)

Pesan dari Negeri Pelangi

Pesan dari Negeri Pelangi PDF Print
Sunday, 21 November 2010
Image

TEATER ANAK AKAR,
Beberapa aktor Teater Anak Akar sedang beraksi pada pementasan Nyanyian Negeri Pelangi di Graha Bhakti Budaya TIM, 15-16 November 2010.       

Teater Anak Akar mendedahkan kisah negeri yang indah,negeri penuh warna,negeri pelangi.Lewat drama musikal Nyanyian Negeri Pelangi mereka mengkritik negeri yang semakin satu warna ini. Pluralitas menjadi isu sentral dalam produksi ke-17 Teater Anak Akar. Sebuah drama musikal yang tak hanya pertunjukan yang menghibur, tetapi juga penuh dengan kritik sosial yang ditujukan kepada orang dewasa. Cerita dimulai dari sebuah Negeri Pelangi. Negeri yang semula warna-warni, mendadak diguncang prahara.Mereka dipaksa untuk menggunakan atribut satu warna.

Keberagaman dari Negeri Pelangi terusik. Nyanyian Negeri Pelangipun berubah menjadi nyanyian duka nestapa. Negeri Pelangi adalah negeri yang indah.Semua warna tersedia. Semua warga bebas untuk memilih warna-warni kesukaan mereka.Negeri yang penuh warna,penuh pesona. Anak-anak riang gembira. Bernyanyi dan menari dengan atribut yang warna-warni. Namun, suka gembira penghuni Negeri Pelangi yang selalu bernyanyi dan menari ini mendadak diguncang oleh prahara.

Itu setelah seorang warga dari Negeri Pelangi bernama Wangi Seronce kesusahan mencari anaknya Wangi Cendana yang jarang pulang ke rumah. Wangi Cendana yang selalu pamit untuk pergi ke sekolah,mendadak menjadi pendiam. Usut punya usut, ternyata Wangi Cendana tak berangkat sekolah karena dipaksa untuk memakai seragam warna hitam.Guru Wangi Cendana selalu menghukum murid-muridnya dengan perilaku yang kasar. Persoalan tak berhenti di sini.

Di sudut rumah yang lain Pandan Suci harus rela untuk mengikuti perintah dari suaminya Suket Teki agar mengenakan atribut warna hitam. Mulai dari sandal, jepit rambut hingga baju,semuanya warna seragam hitam. Setelah melapor ke tetangga, tak dinyana, ternyata semua ibu-ibu di Negeri Pelangi juga mengalami perlakuan yang sama dari suaminya. Mereka dipaksa untuk memakai atribut warna hitam. Negeri Pelangi yang pada hakikatnya warna-warni pun guncang.

Ada apa ini? Buluh Sebilu yang mewakil ibuibu sebagai simbol warga pun mencoba untuk melindungi pluralitas warganya yang cinta warna-warni. Mereka pun mengusut persoalan negara itu.Tapi sayang,ketika terjadi peringatan hari warna-warni mereka diserang oleh sekelompok orang.Mereka mengganti bendera warna-warni menjadi hitam.Buluh Sembilu tak tinggal diam.

Dia dan ibu-ibu pun melakukan perlawanan. Persoalan pluralitas memang diangkat secara jelas oleh Teater Anak Akar dalam produksi ke-17 ini.Dengan konsep drama musikal Nyanyian Negeri Pelangi, mereka hendak menjelaskan tentang keadaan Indonesia secara umum.Tentang pluralitas,tentang kebebasan memilih warna-warni dan, ragam persoalan lain. “Seperti kita tahu, penggunaan seragam di sekolah juga menjadi salah satu bagian yang kita bidik di sini.

Anak-anak tak lagi diberi kebebasan untuk memilih warna,”ujar sutradara drama musikal Nyanyian Negeri Pelangi,Ibe Karyanto kepada wartawan usai pentas di Graha Bhakti Budaya,Taman Ismail Marzuki,Jakarta. Ibe, dalam teater ini,memang sedikit memaksakan diri.

Tema pluralitas teramat berat untuk dimainkan oleh Teater Anak Akar. Meski demikian, justru di sinilah letak daya tariknya pertunjukkan yang digelar 15–16 November itu. Penonton bisa memperoleh gambaran tentang keberagaman yang selama ini menjadi semboyan negeri tercinta.Bagaimana pemaksaan itu merupakan pengkhianatan dari kebinekaan Indonesia.Kodrat warna-warni tak bisa dipaksakan untuk menjadi satu warna. (sofian dwi)

Tentara-Polisi Saling Serang di Stadion

Tentara-Polisi Saling Serang di Stadion PDF Print
Thursday, 25 November 2010
MAKASSAR(SINDO) – Laga kandang PSM Makassar melawan Persiwa Wamena diwarnai insiden memalukan. Oknum polisi dan oknum tentara terlibat saling serang saat pertandingan tengah berlangsung.

Akibat insiden itu, penonton yang berada di area sebelah selatan baik yang terbuka maupun tertutup terganggu dan panik.Tak hanya itu, penonton tribun terbuka dan tertutup yang berada di area selatan mendapat lemparan batu dari luar. Tak menerima kejadian itu penonton yang berada di dalam lapangan membalas lemparan. Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang menyaksikan pertandingan terpaksa turun tangan untuk menenangkan para penonton.“Mari kita semua mendukung PSM Makassar. Hidup PSM,” teriak Ilham dengan menggunakan pengeras suara milik panitia pertandingan. Ilham mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.

Menurut Ilham, pemicu insiden itu hanya persoalan sepele, yakni tidak mau membeli tiket. Ilham, yang juga Ketua Umum PSM Makassar ini menjelaskan, bentrokan yang melibatkan oknum polisi dan tentara, semua sudah selesai dan tidak ada masalah lagi karena kedua belah pihak masingmasing bisa menenangkan diri. “Kalaupun sempat terjadi ada bentrokan, saya kira itu dinamika. Tapi sekali lagi,antara tentara dan polisi, itu tidak ada masalah,” papar Ilham. Dari pantuan SINDO, tercatat tiga anggota TNI terluka sementara di pihak polisi juga dikabarkan dua terluka. Insiden itu diduga dipicu kesalahpahaman di pos pemeriksaan di pintu utama.

Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana Brigjen Subekti dan Kapolrestabes Makassar Kombes Muhammad Nur Samsul saling berkoordinasi di lokasi kejadian. Kasdam VII/Wirabuana Brigjen TNI Subekti, ditemui di lokasi kejadian,menyesalkan keributan yang menyebabkan jatuhnya korban luka.Apalagi melibatkan aparat keamanan yang sedang bertugas mengamankan pertandingan sepakbola.

Terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Muhammad Nur Samsul yang ditemui di lokasi kejadian enggan berkomentar terkait insiden ini. ”Jangan dulu saya berkomentar,” ujarnya.Pertandingan sendiri dimenangkan PSM Makassar 2-1 (arif saleh/syamsu rizal/ muh syahrullah)

Rabu, 10 November 2010

Aktivitas Masih Tinggi, Intensitas Letusan Menurun

Aktivitas Masih Tinggi, Intensitas Letusan Menurun PDF Print
Thursday, 11 November 2010
YOGYAKARTA(SINDO) – Sepanjang hari kemarin Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas dan material vulkanik lain.Aktivitas Merapi masih tinggi dan membahayakan, meski intensitas letusan menurun.


”Kami masih sulit memprediksi sampai kapan energi dan tekanan dari dalam Merapi akan berakhir.Merapi masih sangat fluktuatif. Kadang letusannya membesar, kemudian mengecil,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono di Yogyakarta. Kemarin gemuruh suara dari puncak juga sesekali terdengar.Kondisi ini terjadi sejak pukul 02.00 WIB hingga sore hari.Cuaca cerah membuat muntahan material vulkanik ke udara terlihat jelas darikota YogyakartamaupunKlaten. Gumpalan awan panas berwarna hitam pekat tampak membubung di atas langit Merapi.

Angin menggiring awan panas ke arah barat (Kota Magelang) dengan kecepatan sedang. Sesekali terlihat luncuran lava dengan volume sedang hingga besar. Pada pukul 06.46 sempat terjadi hujan abu dan material di sekitar Merapi dalam radius kurang dari 15 kilometer.Volume kepulan asap ini terus meningkat hingga berubah warna kecokelatan sekitar pukul 09.00.Hingga siang hari kondisi ini terus stabil dengan volume yang lebih besar. Arah angin tetap membawa kepulan awan tersebut ke arah barat menyebabkan hujan abu di Kota Magelang. Jarak aman ditetapkan pada kilometer 20. ”Meski letusan Merapi yang terjadi saat ini berkisar pada ketinggian 500-1.000 meter atau maksimal pada 2.000 meter,energi dan tekanan magma di dalam masih cukup besar,”kata Surono.

Masyarakat sekitar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman Merapi, termasuk warga Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. Sudirman, petugas pengamanan warga Dusun Brunggang, Argomulyo,Cangkringan,melarang wargaberlama-lamadilokasi.Cangkringan adalah salah satu wilayah yang rusak parah akibat letusan Merapi.Kecamatan Cangkringan di Kabupaten Sleman,DI Yogyakarta, tampak layaknya kota mati. Sejak diterjang awan dan lumpur lava panas Gunung Merapi, Jumat (5/11),warga Cangkringan terpaksa meninggalkan desa.Akibat dari itu kini tidak ada aktivitas masyarakat di sana pada umumnya, hanya segelintir warga yang berjaga dan mengambil barang.

Camat Cangkringan Samsul Bakri menjelaskan wilayah dengan 29.000 penduduk yang tersebar di 73 dusun itu telah ditinggalkan warga yang mengungsi. Sebelum musibah, roda perekonomian digerakkan masyarakat Cangkringan yang bermata pencarian sebagai peternak, penambang, petani,dan berdagang. Hingga kemarin,jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda DI Yogyakarta bersama TNI terpaksa menutup Jalan Kaliurang menuju Gunung Merapi, tepatnya di kilometer 14.

”Penutupan terkait status awas Merapi,” ungkap Kompol Bambang Wardani di lokasi.Kepala Bagian Humas Kabupaten Sleman Endah Sri Widiastuti menjelaskan, saat ini pengungsi Sleman hingga Selasa (9/11) tercatat ada 94.615 orang. Pengungsi tersebar ke seluruh wilayah Sleman bahkan ke wilayah kota tetangga di DIY.

Orang Hilang Bertambah

Sementara itu, laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarga setelah bencana letusan Gunung Merapi terus bertambah. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta hingga kemarin menerima 241 laporan.Angka itu bertambah dari sehari sebelumnya,213 orang. Salah seorang anggota Posko Tim DVI Polda DIY di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito menjelaskan bahwa petugas terus menerima laporan kehilangan warga yang tinggal di sekitar Merapi. Beberapa warga yang datang langsung di antaranya menyerahkan foto anggota keluarganya yang hingga kini tidak diketahui keberadaan.

Ada pula yang memberikan informasi bentuk organ tubuh seperi kondisi gigi.Bagian Forensik RSUP Sardjito juga kemarin menerima dua korban tewas yang ditemukan di sekitar Gunung Merapi, kemarin yakni Rubinah dan Sarimin.Dengan temuan ini berarti ada penambahan korban tewas yang satu hari sebelumnya tercatat 106 orang. (adam prawira/ isfari hikmat/mn latief)

Sebagian Permukaan Tanah Mentawai Naik

Sebagian Permukaan Tanah Mentawai Naik
Laporan wartawan KOMPAS Ingki Rinaldi
Kamis, 11 November 2010 | 01:19 WIB
AP Photo/Achmad Ibrahim
Tsunami meratakan segala yang tegak di sebagian Pulai Pagai, Sumatera Barat, kecuali surau kecil di kawasan tepi pantai ini.
PADANG, KOMPAS.com - Sebagian wilayah permukaan di Pulau Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat diketahui naik setelah gempa dan tsunami pada Senin (25/10/2010) malam lalu.

Hal itu disampaikan peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto yang baru saja usai melakukan penelitian di sebagian wilayah Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan, Rabu (10/11/2010).
Menurut dia, berdasarkan pengukurannya, memang terdapat kenaikan wilayah daratan pada wilayah antara Dusun Asahan di Desa Bulasat dan Dusun Purourougat di Desa Malakopak, Kacamatan Pagai Selatan dengan ketinggian mencapai 1,3 meter.

Berdasarkan pantauan Kompas saat menyisir wilayah pantai barat Pulau Pagai Selatan, juga terdapat susunan batu-batu karang raksasa yang menurut sejumlah penduduk, tidak pernah ada sebelum tsunami terjadi.

Namun, menurut Eko, batu karang raksasa itu kemungkinan juga susunan koral dari laut yang dibawa gelombang tsunami.   

Obama Pulang Kampung

Obama Pulang Kampung PDF Print
Thursday, 11 November 2010
SEBAGIAN dari pembaca mungkin kurang senang dengan Amerika dan kurang bisa menerima kedatangan Obama.


Kedatangan Obama membuat lalu lintas Jakarta macet. Sebagian lagi, entah belajar dari mana, menyatakan amarahnya kepada Obama dengan kalimat-kalimat yang menyeramkan di akun Facebook.Sama seperti sekelompok pemuda yang menggelar spanduk besar di depan pintu gerbang Kampus UI saat Obama datang kemarin dengan tulisan ”Tolak Obama”. Tapi ribuan anak muda yang lain, hari Rabu ikut antre bersama dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, pelajar SMA, guru, dosen, dan para intelektual menyambut Obama pulang kampung.

Di depan saya ada rombongan para bidan yang sedang melanjutkan studi di UI ikut antre berdesak-desakan dengan para guru besar dan pelajar, bersama-sama dengan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Mereka semua berteriak gembira saat mendengar ucapan-ucapan simpatik Obama yang fasih mengucapkan kata-kata ”Dari Sabang sampai Merauke”,”Bhinneka Tunggal Ika” sampai ”Assalamualaikum” dengan lidah mirip artis Cinta Laura, apalagi saat ia mengatakan,” Diri saya adalah bagian dari Indonesia.” Sejak Indonesia mengadopsi cara-cara demokrasi, sudah tidak ada lagi suara tunggal dalam memandang sesuatu.Semua pendapat itu tumbuh sama suburnya dan sama semangatnya.Ada yang memandang Amerika itu jahat, tetapi ada yang berpikir sebaliknya.

Jahat dan Baik

Anda mungkin masih ingat pesan ibunda seorang anak yang menderita autis dalam film My Name Is Khan.Dalam film itu Khan, seorang pemuda muslim, pernah terekspose sebuah pesan bahwa orang-orang Hindu jahat, sedang muslim baik. Ibundanya pun membersihkan pikiran putranya. ”Tidak benar begitu, yang benar dalam setiap penganut agama apa pun selalu ada orang baik dan ada orang jahat.” Kita semua mungkin pernah mengalami ekspose yang demikian.

Dulu sewaktu kuliah selalu saya saksikan kalimat-kalimat yang ”mengafirkan”, bahkan ”menajiskan”, penganut agama yang berbeda. Bahkan dalam satu agama pun, begitu berbeda paham, seorang teman dengan entengnya berujar, ”Aku beri tahu ya, darahmu itu halal.” Yang lainnya menunjukkan ayat-ayat lain dalam suatu pemilihan ketua senat mahasiswa (semacam BEM sekarang) yang intinya bahwa mereka diwajibkan memilih ”pemimpin yang berasal dari mereka”. Secara implisit dapat saja seseorang menafsirkan begini: ”haram untuk dipimpin oleh orang yang berbeda agama”.Atau ”pemimpin itu imam,maka berarti imam harus seiman karena hanya yang seiman itulah yang suci,yang lain kafir”.

Di tempat lain––juga di dalam kampus––saya sering melihat poster-poster besar yang dipasang penganut suatu agama lain yang mengklaim keyakinannya sebagai kebenaran mutlak.Dengan menyebut nama nabi besarnya,ditulislah kalimat-kalimat besar sesuai dengan yang ada pada ayat kitab sucinya sebagai ”satu-satunya jalan” bagi kebenaran dan kehidupan yang kekal abadi. Bahkan ada yang dengan terbuka mengatakan ”terang tidak bisa bercampur dengan gelap”karena keyakinan yang dianutnya sebagai ”terang”,maka penganut agama lain adalah ”gelap”.

Bagi orang yang gegabah, hal ini (kata gelap) juga dapat ditafsirkan sebagai sesat, tak berujung, tak ada kehidupan kekal (surga). Begitulah sebagian besar kita dibesarkan dalam memori berpikir yang kacau. Di satu pihak begitu kuatnya dogma tentang kebenaran internal masing-masing, di lain pihak kita dibentuk dan dilahirkan dengan falsafah bernegara kesatuan dengan landasan Pancasila yang menghargai keberagaman, kebinekaan. Maka tidak aneh kita menyaksikan amuk massa dan kebencian terhadap keyakinan orang lain telah tumbuh dan terjadi di mana-mana yang ditunjukkan para ”pemuja Tuhan”.

Spirit itu juga membentuk pemahaman kita tentang toleransi beragama di sini yang kadang terasa menggetirkan atau saat menyaksikan hadirnya tamu-tamu asing dengan latar belakang yang berbeda. Spirit membenci kini telah merebak ke mana-mana, termasuk pada isme-isme ekonomi. Saya sering merasa aneh saat menyaksikan pemikir-pemikir hebat, mantan menteri, pengamat, dan seterusnya yang dengan lantangnya menuduh orang lain ”tak bermoral”, ”neolib”, dan seterusnya. Kebencian kok disebarluaskan?

Refleksi

Bangsa-bangsa yang cara berpikirnya kacau seperti di atas akhirnya akan sulit membangun kekuatan daya saing ekonominya. Selain tidak bersatu,tidak ada alignment, bangsa seperti itu menjadi kehilangan kesatuan, berorientasi jangka pendek (instant gratitude), mudah tersinggung, gemar membalas dendam,menggunakan caracara yang tidak jantan dalam berperang, dan secara spiritual jauh dari rasa syukur. Setiap kali menerima banyak, ia akan menuntut lebih banyak lagi karena rasanya baru sedikit yang didapat.

Sebaliknya saat memberi sedikit dari apa yang dimilikinya, tangannya diangkat-angkat ke atas setinggi langit karena seakan-akan dia telah memberi banyak sekali. Di tengah-tengah kedatangan Obama yang memberikan kuliah umum di kampus saya kemarin, saya pun merenungi pesan-pesan moral yang ia tawarkan: kesetaraan gender,toleransi beragama,dan spirit hidup berdemokrasi. Bagi saya, demokrasi dapat kembali ke titik nol bila anak-anak kita dididik dengan cara berpikir yang kacau seperti generasi kita. Anak-anak kita jelas membutuhkan lebih dari sekadar ”kuliah” tentang NKRI dan pluralisme. Anak-anak kita butuh life skills yang menjadi kunci untuk menghadapi persaingan global.

Life skills itu, menurut neuroscientist Ellen Gallinsky, antara lain adalah reflectingdan inhibitory control. Ya, anak-anak kita membutuhkan life skills dalam menghadapi serbuan serangan informasi agar mampu melakukan fokus dan self control baik dalam belajar maupun menghadapi tekanan hidup.Namun, anak-anak kita perlu juga belajar bagaimana caranya menahan mulut dan perasaanperasaannya yang dapat menyakiti orang lain (inilah yang disebut Gallensky sebagai inhibitory control).

Dan yang juga penting adalah keterampilan berefleksi, yang berarti kemampuan berempati, merasakan apa yang dirasakan pihak lain, yaitu pihak yang kita ajak berperang,yang kita perangi. Apalagi mereka adalah minoritas, miskin, tak bertenaga, tergusur, sedang tertimpa bencana, tak memiliki banyak kekuatan, apalagi sendirian. Obama memang bukan minoritas yang lemah. Ia memang datang dari sebuah kekuatan adidaya yang dapat saja bertindak semena-mena. Namun seperti bangsa-bangsa adidaya dan pemilik kekuatan secara mayoritas di mana pun, selalu ada orang jahat dan selalu ada orang baik.

Saya melihat mata yang teduh, semangat persaudaraan dan kejujuran ada di mata Obama. Ia memiliki ”mata baik” yang perlu kita sambut dengan hati terbuka, tapi tetap waspada. Anda boleh tidak setuju, tetapi saya percaya ucapannya saat ia mengatakan: ”Indonesia bagian dari diri saya.” Semoga kita tidak salah.(*)

Semarang Banjir,Lima Tewas

Semarang Banjir,Lima Tewas PDF Print
Wednesday, 10 November 2010
Image

BANJIR BANDANG Pengendara sepeda motor melintas di dekat salah satu sisi bangunan SMP Ndondong yang rusak diterjang banjir bandang, di Kelurahan Wonosari, Ngaliyan, Semarang, Jateng, kemarin.

SEMARANG(SINDO) – Lima orang tewas akibat banjir bandang,karena jebolnya tanggul Sungai Beringin di Kelurahan Wonosari,Semarang, Jawa Tengah yang terjadi pada Selasa (9/11).

Dari informasi yang di himpun hingga kemarin menyebutkan korban tewas, yakni Mohammad Abdul Rozak, 1,5 tahun, Khoirul, 1 tahun, dan Rizki 2 bulan.Ketiganya adalah warga Kampung Dondong,RT01/06 Kelurahan Wonosari. Dua korban lainnya,Yayuk warga Amarta, 11, PerumTembalang Regency,Tembalang, yang tewas di dalam mobil karena terseret arus air,dan korban lain yang baru saja ditemukan pukul06.30 WIB,kemarin,Sukayati, 25,warga Kelurahan Mangunharjo. Sukayati ditemukan petugas tersangkut bersama sampah di kawasan tambak, Kelurahan Panggung, dalam sebuah penyisiran.

“Kami mendapatkan laporan dari warga salah satu anggota keluarganya tidak ditemukan.Pagi ini (kemarin) korban berhasil ditemukan,” beber salah seorang petugas Basarnas Kota Semarang,Agus. Selain mengakibatkan korban jiwa, banjir bandang bercampur lumpur juga merusak ratusan rumah. Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Beringin ini mengakibatkan beberapa sekolah, panti asuhan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan parah. Salah satu sekolah yang cukup parah adalah MTs Dondong hingga ambruk.

Di Kecamantan Ngaliyan sedikitnya empat RW di Kelurahan Wonosari, yakni RW6,7, 1 dan 2 terendam Lumpur. Selain itu,Kelurahan Purwoyoso, Gondorio dan Wates juga terkena dampak dari banjir bandang tersebut. Sementara untuk Kecamatan Tugu,yang terkenan banjir adalah Kelurahan Mangunharjo, Mangkang Wetan, Panggung. Ratusan rumah mengalami rusak berat dan ringan, bahkan beberapa diantaranya rata dengan tanah akibat terseret arus. Lokasi yang paling parah terkena dampak dari banjir bandang terjadi di Kelurahan Wonosari Ngaliyan. Karena jebolnya tanggung kali beringin berada tepat di belakang perkampungan warga Wonosari. Tanggul Kali Bringin, yang hanya berjarak lima puluh meter dari permukiman warga tersebut jebol sepanjang 100 meter.

Meski tanggul tersebut memiliki ketebalan mencapai lebih dari satu meter,namun tidak mampu menahan derasnya air. Menurut pengakuan salah seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi jebolnya tanggul, mengatakan awalnya airnya hanya sebetis. Namun, tiba-tiba terdengar suara seperti retakan,dan dalam waktu kurang dari 15 menit air langsung menerjang sehingga warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.“Air awalnya hanya sedikit, tapi tiba-tiba langsung menerjang,” ujar Muhzikin warga RT01/06 Wonosari. Banjir yang terjadi sejak Selasa (9/11) malam itu terbilang paling parah dari sebelumnya.Banjir kali ini menyisakan endapan material lumpur hingga ketebalan 50 cm.

Sementara itu, puluhan prajurit TNI dari Kodim 0733 BS,Arhanudse, 400/Rider, Lanal Semarang, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, dan beberapa relawan serta warga setempat terlihat bahu membahu membersihkan endapan lumpur yang terdapat di lokasi banjir.“Dari TNI ada sebanyak 400 personil yang diturunkan hari ini (kemarin),” ujar Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor Budi Y. Endapan lumpur yang cukup tebal dibersihkan dengan cara disemprot air dari beberapa mobil pemadam kebakaran. Setelah itu diangkut ke truk sampah yang telah disiapkan, tidak hanya menggunakan peralatan manual, juga dikerahkan sejumlah alat berat untuk menyingkirkan lumpur yang masih mengendap di jalan-jalan.

Sementara itu, warga korban banjir mengeluhkan tidak meratanya distribusi bantuan nasi bungkus dari pemerintah. Bahkan, warga belum menerima bantuan sembako dari pemerintah, padahal bantuan tersebut sangat di butuhkan warga. Banjir bandang yang menerjang sejumlah kelurahan di kecamatan Ngaliyan dan Tugu Kota Semarang akibat jebolnya tanggul Kali Bringin,yang jebol hingga 100 meter.Sulastri,75,warga Karanggayam RT3 RW2,Keluarhan Mangunharjo yang rumahnya ambruk akibat diterjang banjir mengaku, sejak pagi dirinya belum diberi nasi bungkus yang dibagikan oleh pemerintah.“ Belum mas,dari pagi belum ada yang memberi,”ujarnya.

Sulastri mengaku,sangat membutuhkan bantuan sembako untuk bisa di konsumsi.Pasalnya seluruh persediaan sembako miliknya, hanyut akibat diterjang banjir.”Ndak ada yang tersisa mas, rumah saya saja ambruk,” kata wanita yang hidup sendiri ini. Hal yang sama diungkapkan oleh Muhzikun warga RT01/06 Wonosari Ngaliyan, Muhzikun dan warga lain di sekitar rumahnya mengaku belum menerima bantuan sembako yang dijanjikan oleh pemerintah.

“ Belum ada mas, bantuan makan saja tadi datang dari warga sekitar yang rumahnya tidak diterjang banjir,”ujarnya. Wali Kota Semarang Soemarmo mengatakan,pihaknya sudah mendistribusikan sembako ke seluruh lokasi yang diterjang banjir. Selain itu juga sudah mengirimkan 5.000 karung dan dua truk pasir untuk membendung tanggul yang jebol. Ditanya soal dana yang disiapkan untuk korban bencana Soemarmo mengaku belum mengetahui jumlah dana yang dianggarkan.

”Anggarannya akan kita ambilkan dari dana tak terduga, kemungkinan sebesar Rp5 miliar, tapi itu untuk sekota Semarang, untuk wilayah yang diterjang banjir,akan dibahas kemudian,”ujarnya. (andik sismanto/ sari septiyaningtiyas)